Post ini merupakan post lanjutan dari sebelumnya, terima kasih.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Beberapa dokter dari dua puluh enam personel medis yang sedang piket di rumah sakit Parkland Memorial saat JFK diotopsi memberikan kesaksian kepada Garrison bahwa bagian belakang dari kepala JFK sudah tidak utuh lagi. Sebagian besar dari otak JFK telah hilang dari tempatnya disebabkan oleh luka menganga sepanjang tujuh sentimeter di bagian belakang kepala, yang merupakan seperempat bagian dari total seluruh kepala JFK. Fakta ini membuat teori tembakan Oswald dari lantai enam gedung penyimpanan buku yang berada di belakang pawai mobil JFK di jalan Elm menjadi sangat mustahil. Luka yang disebabkan oleh senjata api tidak akan membuat luka menganga di bagian tubuh yang ditembus peluru, melainkan di sisi lain tempat peluru tersebut keluar dari tubuh. Maka satu-satunya hal yang paling masuk akal adalah JFK telah ditembak dari depan, dari pagar yang berada di taman sebelah kanan jalan Elm sesuai kesaksian para saksi kunci.
Ditengah proses otopsi, jenazah JFK dipindahkan ke Washington secara ilegal untuk dilakukan otopsi ulang kali ini oleh dokter-dokter Angkatan Laut (menggantikan tim dokter sipil di Parkland Memorial). Para dokter dari rumah sakit Angkatan Laut Bethesda yang terpilih untuk melakukan otopsi jenaza JFK, ketiganya tidak punya pengalaman menangani luka akibat senjata api sebelumnya dalam hidup mereka. Tentu saja, hasil otopsi mereka mendukung kesimpulan tujuh luka dari sebuah peluru ajaib milik Komisi Warren. Letnan Kolonel Finck, salah satu dokter Angkatan Laut, memberikan kesaksian di pengadilan yang digelar Garrison, bahwa ia diberikan instruksi oleh Admiral Kenney untuk ditidak mendiskusikan hasil otopsi keluar dari panduan yang telah diinstruksikan.
Joe Smith, seorang petugas kepolisian kota Dallas memberikan kesaksian bahwa ia bergegas berlari menuju pagar lapangan parkir Dealey Plaza karena mendengar suata tembakan dan mencium bau mesiu. Sesampainya disana, ia mendapatkan beberapa orang yang mencurigakan yang menunjukan kepadanya identitas anggota Dinas Rahasia. Berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Rahasia Paul Shore, tidak ada satu pun anggota Dinas Rahasia pengawal presiden ditugaskan untuk berada di belakang pagar Dealey Plaza, sebelum, dan sesudah terjadinya penembakan. Pada jam 12:15, Carloyn Arnold yang bekerja sebagai sekretaris di gedung penyimpanan buku melihat Oswald sedang makan siang sendirian di lantai dua. Bonnie Ray Williams, yang juga bekerja di gedung Texas Book Depository berada di lantai enam sampai jam 12:20, tempat dimana seharusnya Oswald menembak presiden JFK dari belakang, dan ia tidak melihat siapapun kecuali dirinya di lantai enam. Tepat 90 detik dari kejadian penembakan JFK, petugas polisi kota Dallas Marrion Baker melihat Oswald masih berada di lantai dua.
Lyndon Johnson dengan segera memerintahkan mobil limosin penuh darah dan lubang peluru yang digunakan oleh JFK untuk segera dibawa pergi untuk dibersihkan, dilakukan perbaikan, dan dibangun ulang. Hal yang merupakan pelanggaran berat terhadap SOP penyelidikan FBI, apalagi menyangkut kasus pembunuhan kepala negara, dimana harusnya mobil yang penuh dengan petunjuk dan barang bukti tersebut dikarantina selama waktu yang diperlukan untuk investigasi tuntas. Garrison menemukan tidak hanya telah banyak terjadi pelanggaran Sistem Operasi dan Prosedur (SOP) yang dilakukan FBI pada penanganan tersangka Oswald, namun juga menemukan hal yang sangat tidak wajar sehubungan dengan latar belakang sang pembunuh JFK tersebut. Oswald yang mantan marinir AS belakangan diketahui adalah bagian dari intelijen Angkatan Laut AS yang menerima pendidikan khusus intelijen seperti pelatihan penggunaan bahasa Rusia sebagai bahasa sehari-hari, dan pelajaran ideologi Marxist-Leninist (komunisme).
Pada tahun 1957 Oswald ditempatkan di pangkalan intelijen Angkatan Laut AS ‘El Toro’ di Atsugi, Jepang, tempat lepas landas pesawat pengintai tipe U-2 untuk penerbangan mata-mata ke wilayah Rusia. Lalu pada tahun 1959 Oswald diketahui mengajukan permintaan untuk melepas kewarga-negaraannya untuk menjadi warga negara Uni Soviet, berangkat Moskow dengan dalih sebagai pengungsi politik, dan diterima dengan tangan terbuka oleh pemerintah Soviet. Setelah enam bulan tinggal di Moskow, Oswald diketahui menikahi anak dari seorang Kolonel di departemen Intelijen militer Soviet. Namun yang paling menarik adalah, tak lama setelah Oswald menetap di Uni Soviet, sebuah pesawat pengintai U-2 yang dipiloti oleh Francis Gary Powers jatuh di Rusia. Powers mengklaim bahwa Oswald bisa saja memberikan informasi teknologi radar yang menyebabkan terdeteksinya pesawat U-2 yang dipilotinya tersebut. Dan sebagai imbas langsung dari insiden ini, perjanjian pertemuan damai antara Eisenhower (yang saat itu masih menjabat sebagai presiden Amerika) dengan Nikita Kruschev gagal dilaksanakan. Hal yang diyakini Garrison merupakan buah karya operasi mata-mata tingkat tinggi dinas intelijen Amerika atas permintaan dari petinggi militer AS dengan tujuan untuk sengaja menggagalkan konfrensi damai tersebut, agar dapat melestarikan ketegangan diantara kedua kubu.
Sekembalinya dari Uni Soviet, Oswald yang datang memboyong istri Rusianya, disambut bak pahlawan oleh Departemen Dalam Negeri AS. Oswald beserta istri tak hanya diberikan paspor baru yang terbit dalam waktu 48 jam, tapi juga diberikan pinjaman uang untuk memulai hidup baru di Amerika. Oswald tidak pernah diselidiki, ataupun dituntut oleh Angkatan Laut untuk pengkhianatan terhadap negara atas kemungkinan telah memberikan keterangan intelijen vital kepada pihak Soviet yang menyebabkan jatuhnya pesawat mata-mata U-2, seperti yang dituduhkan oleh Powers. Perlakuan yang super spesial dari pemerintah AS kepada warga negaranya, mengingat kebijakan dalam negeri AS pada saat itu sangat keras terhadap warga negaranya yang diketahui memiliki afiliasi dengan sayap kiri, dimana Oswald tak hanya telah resmi membelot, tapi juga disinyalir telah membocorkan intelijen vital kepada pihak musuh. Keistimewaan Oswald yang diperlakukan bak anak emas oleh Dept.Dalam Negeri AS dinilai Garrison sebagai sesuatu yang “tidak masuk akal”.
Mulai Oktober 1962, Oswald ditempatkan di Dallas Fort Worth untuk bekerja di Jaggars-Chilles-Stovall, sebuah perusahaan percetakan produsen peta lokasi dan peta wilayah dibawah kontrak dari dinas intelijen Amerika. Di waktu senggangnya, Oswald banyak menghabiskan waktunya bergaul dengan kalangan sosial kelas atas bersama komunitas pengusaha minyak Dallas, bahkan diketahui bersahabat dengan George De Mohrenschildt, yang merupakan salah satu tokoh penting di Dallas Petroleum Club. Suatu hari dalam satu kebetulan yang luar biasa, De Mohrenschildt memperkenalkan Oswald kepada koleganya yang bernama Bill Williams, seorang insinyur yang bekerja di divisi riset dan teknis perusahaan BELL Helicopters, yang menawarkan Oswald kesejahteraan lebih baik apabila ia mau meninggalkan pekerjaan lamanya, dan bekerja di gedung penyimpanan buku Texas Book Depository di jalan Elm, apakah suatu kebetulan??. Pada Oktober 1963, Oswald menerima tawaran tersebut, dan mulai bekerja di bagian umum sampai hari naas itu tiba. Enam tahun setelah insiden penembakan tersebut, ketika Garrison mencoba mengakses data-data pribadi baik Oswald maupun Bill Williams, seperti catatan pajak, mutasi rekening, dll, ditolak oleh dinas bersangkutan dengan alasan: karena rahasia negara dan demi keamanan nasional. Ini merupakan pertama-kalinya seorang jaksa wilayah tidak dapat mengakses data-data pribadi warga sipil dalam sejarah Amerika Serikat. Namun Garrison berhasil menemukan bahwa Bill Williams memiliki hubungan dengan CIA melalui salah satu anggota keluarganya, dan diketahui melakukan pekerjaan dalam kategori ‘rahasia’ untuk Bell Helicopters.
Satu fakta menarik mengenai gedung penyimpanan buku Texas Book Depository, adalah pada lantai enam dimana Oswald seharusnya berada yang ternyata pandangannya ke taman Dealey Plaza di jalan Elm terhalang oleh rerimbunan pohon Oak Texas. J. Edgar Hoover membuat klaim atas nama FBI, bahwa pohon Oak tersebut sedang mengalami gugur daun pada bulan November sehingga tidak terlalu menghalangi pandangan Oswald membidik JFK. Sebuah kejanggalan yang tak bisa diterima oleh nalar, yakni mengapa seorang petinggi FBI memberikan pernyataan yang mengindikasikan bahwa ia dengan sengaja melakukan kebohongan kepada publik, karena adalah sebuah pengetahuan umum bahwa pohon Oak Texas baru gugur daun pada awal bulan Maret. Posisi gedung penyimpanan buku Texas Book Depository adalah berada tepat di mulut jalan Elm Street, satu sisinya menghadap ke Houston Street, dan sisi yang lain menghadap ke taman Dealey Plaza (masih di jalan Elm Street) yang jadi titik eksekusi pembunuhan JFK. Iring-iringan mobil JFK datang dari jalan Houston (ke arah gedung penyimpanan buku), melakukan belokan patah hampir berputar balik memasuki mulut jalan Elm Street, meninggalkan gedung tempat Oswald berada, masuk ke taman titik eksekusi. Akan teramat sangatlah mudah untuk Oswald, apabila ia membidik JFK ketika iring-iringan mobil masih berada di Houston Street melaju menuju gedung. Karena ia akan mendapat waktu lebih banyak, dan tidak terhalang rerimbunan pohon Oak Texas. Tapi Oswald memilih untuk menembak JFK ketika iring-iringan mobil telah lebih jauh meninggalkan gedung menuju taman, dan terhalang rerimbunan pohon Oak, sebuah cerita yang absurd.
Lanjut di Part 5...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar