Rabu, 14 Desember 2011

Tatto dan Perkembangannya di Indonesia (Mentawai)

Tato/ tattoo berasal dari kata tahitan atau tatu yang berarti menandakan sesuatu. Tato merupakan suatu tanda yang dibuat dengan memasukkan pigmen kedalam kulit. tato dapat dibuat dalam segala kulit. pada umumnya manusia membuat tato untuk memodifikasi kulit sedangkan hewan untuk mengidentifikasi atau lebih tepatnya stambun.


Dulu, pemakain tato cenderung dipakai oleh kalangan suku di dunia yang menandakan wilayah, derajat, pangkat bahkan kesehatan seserang.

Tato pertama kali tercatat dalam peradaban dunia dalam ekspedisi James Cook pada tahun1769. Menurut beberapa peneliti, tato yang tertua ditemukan pada mumi Mesir dari abad ke 20 BC.
Tato Mesir, yang diperkirakan tato tertua ditemukan pada 1300 SM sedangkan Mentawai sudah menato tubuh mereka sejak kedatangan mereka ke pantai barat Sumatera pada Zaman Logam, 1500 SM – 500 SM. Mereka bangsa Proto-Melayu yang berasal dari daratan Asia (Indocina).

 


















Menurut para peneliti “tato” di Indonesia, Tattoo Mentawai adalah yang tertua di dunia yang dikenal sebagai Titi. Bagi masyarakat Mentawai yang mendiami kepulauan Mentawai di dekat Sumatera, tato merupakan roh kehidupan. Salah satu posisi tato adalah untuk menunjukkan identitas dan perbedaan status sosial atau profesi. Sebagai contoh, tato Sikerei (sebutan untuk dukun Mentawai) berbeda dengan tato pemburu. Pemburu dikenal dengan gambar binatang tangkapannya, seperti babi, rusa, monyet, burung, atau buaya. Sedangkan Sikerei diketahui dari tato bintang “Sibalu-balu” di tubuh mereka. Bagi masyarakat Mentawai tato juga memiliki fungsi sebagai simbol keseimbangan alam. Dalam masyarakat itu, benda-benda seperti batu, hewan dan tumbuhan harus diabadikan di atas tubuh. Mereka menganggap semua benda memiliki jiwa.

Proses pembuatan tato pada masyarakat Mentawai dilakukan ketika anak laki-laki memasuki akal baliq atau sekitar usia 11-12 tahun yang memakai. Orang tua yang bersangkutan memanggil sikerei(dukun) dan rimata (kepala suku) beserta diadakannya pesta penyembelihan babi dan ayam

Dalam proses pembuatan, jarum yang digunakan terbuat dari tulang hewan atau kayu karai yang diruncingkan dan diawali dengan penggambaran sketsa menggunakan lidi lalu jarum dimasukkan kedalam zat pewarna yang terbuat dari campuran daun pisang dan arang lalu dipukul pelan-pelan.

Bagi masyarakat mentawai tato merupakan bentuk status. Semakin banyak tato maka semakin kaya orang tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar